KETERKAITAN BUDAYA DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI

 how to

Kesehatan reproduksi berdasarkan budaya adalah kesehatan yang ada dalam masyarakat yang menganut budaya itu sendiri atau adat istiadat dalam kehidupan suatu wilayah sehingga itu menjadi acuan dalam kehidupannya. Kesehatan menurut WHO tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial, mampu hidup produktif baik secara ekonomi maupun sosial.
Di lingkungan adat sekitar banyak dijumpai berbagai macam kesehatan mitos atau budaya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Lingkungan adat itu meliputi berbagai kegiatan yang sudah ada dan dilakukan secara turun temurun, dijaga baik proses dan tata caranya hingga sekarang. Sedangkan Mitos ialah suatu kepercayaan yang melekat pada disuatu lingkungan masyarakat tertentu pada daerah tertentu (bersifat local). Bisa berupa larangan/hal yang harus dihindari, dan dipercaya bila hal tersebut dilanggar akan terjadi hal buruk pada mereka. 

Di Indonesia, terutama di daerah Jawa masih berlaku banyak mitos seputar kesehatan reproduksi. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat dari nenek moyang. Padahal jika dinalar dari segi medis maupun agama, banyak mitos yang tidak masuk akal. Misalnya, di Jawa Barat, ada adat yang mengatur masalah perkawinan dini di bawah usia 16 tahun (perempuan) dan di bawah 19 tahun (pria). Perkawinan muda ini mencerminkan rendahnya status wanita dan tradisi sosial yang menopang tingginya tingkat kesuburan. 

Periode melahirkan yang dihadapi oleh pengantin muda menjadi relatif lebih panjang, disamping resiko persalinan yang semakin tinggi karena secara fisik belum siap melahirkan. Sementara di Lombok, sunat juga dilakukan kepada seorang anak perempuan. Menurut kepercayaan setempat, nanti anak yang dilahirkan oleh perempuan yang disunat tidak akan nakal, gairah seksual anaknya tidak akan meluap-luap, dan sebagainya. Ada juga mitos yang mengatakan ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang, ibu hamil dianjurkan membawa gunting kecil/benda tajam dikantung baju agar janin terhindar dari marabahaya. Sungguh tidak masuk logika, mitos-mitos ini tidak ada kaitannya dengan kesehatan reproduksi.

Yang benar tentang kesehatan reproduksi adalah tentang ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan reproduksi sebagai bagian dari siklus kehidupan yang mampu menjadi media interaksi yang baik dan benar secara fakta maupun pengetahuan. Sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi.

(Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia)

Rp 250,000
Vitaplas, adalah produk herbal masa kini yang diproduksi melalui proses ekstraksi dengan mesin-mesin modern berteknologi tinggi, produk yang dapat meningkatkan kesehatan reproduksi terutama vitalitas dan stamina seksual pria. Dengan kandungan zat spilanthol, eurikomanon, hidroquinone, dan squalena,sangat efektif dan aman untuk meningkatkan vitalitas pria. Yaitu zat aktif yang memiliki efek aprosidiak untuk meningkatkan vitalitas, berfungsi meningkatkan libido, efek androgenik dan merangsang ereksi, memacu semangat dan menaikkan tekanan darah, serta dapat merangsang semangat dan melancarkan transfer oksigen dalam darah. 

Terbuat dari tanaman obat yang memiliki banyak khasiat, sehingga bebas unsur kimia dan tidak ada efek samping. Diramu dari bahan-bahan tanaman alami, Vitaplas sangat efektif untuk meningkatkan vitalitas pria. Bebas unsur kimia, sehingga tidak ada efek samping bila dikonsumsi. Dengan standar GMP (Good Manufacturing Practices). Standar produksi yang terjaga serta pengawasan mutu produk secara kontinyu, menjamin kualitas, 

khasiat serta keamanan produk untuk anda konsumsi. Vitaplas berasal dari 100% bahan alami pilihan yang aman dan berkhasiat. Ramuan herbal tanpa efek samping untuk membantu memelihara stamina pria. Mengandung zat aktif yang membantu memperbaiki metabolisme tubuh serta meningkatkan kinerja hormon seksual dari dalam secara alami.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar